Artikel HSBC Advance

Masalah Keuangan yang Kerap Dihadapi Keluarga Muda

Mengelola keuangan keluarga memang tidak mudah. Kenali setiap masalah yang bisa muncul dan #YakinBisa untuk mengatasinya.

Memasuki dunia rumah tangga seringkali membutuhkan banyak penyesuaian bagi masing-masing orang yang melakukannya. Setelah sekian tahun melajang, tiba-tiba akan disuguhi suasana yang berbeda di mana situasi tersebut menuntut perubahan di banyak, bahkan hampir semua aspek, termasuk urusan finansial.

Urusan keuangan yang dihadapi keluarga muda tidak melulu soal kebutuhan yang semakin banyak dan menuntut jumlah uang yang lebih besar pula, namun juga hal lain seperti cara pengelolaannya karena pola keuangan yang berubah juga. Tak jarang juga sejumlah keluarga mengalami masalah keuangan, terutama bagi mereka yang baru menikah. #BisaGakYa masalah keuangan itu diatasi?

Sebenarnya bisa dimaklumi karena memang dibutuhkan banyak penyesuaian dengan pola hidup yang baru. Dan terkadang, bisa jadi masalah keuangan yang dihadapi keluarga tersebut tidak murni disebabkan oleh jumlah uang yang dibutuhkan dalam kehidupan rumah tangganya, namun bisa juga karena manajemen finansialnya yang masih ditemukan kekurangan. Maka dari itu, berikut adalah beberapa tips untuk Anda agar hal semacam itu tidak sampai terjadi.

Tidak Menyesuaikan Pengelolaan Keuangan dengan Pasangan

Hal yang bisa menjadi masalah keuangan dalam keluarga muda dapat diawali dari belum siapnya salah satu atau kedua belah pihak baik suami atau istri untuk mengelola keuangan bersama. Kebiasaan pengeluaran semasa lajang masih terbawa sampai menikah dan kurang dikomunikasikan dengan pasangan, sehingga terjadi miskomunikasi dalam konsolidasi pengaturan keuangan.

Adanya keinginan konsumtif yang bersifat pribadi menjadi penyebab banyak pasangan yang enggan untuk transparan dalam memberitahukan penghasilan yang sebenarnya, sehingga seringkali menyebabkan banyak kebutuhan keluarga yang sulit dipenuhi.

Buat Perincian dan Susun Berdasarkan Skala Prioritas

Masih berhubungan dengan masalah yang pertama tadi. Penyusunan rencana belanja dan alokasi kebutuhan secara proporsional sangat diperlukan saat mengelola keuangan bersama. Hal ini menjadi penting karena putaran uang atau cash flow dalam rumah tangga memang lebih kompleks dan perlu diprediksi sejak awal agar dalam perjalanannya tidak mengganggu kehidupan keluarga ketika ada kebutuhan yang terlewat di luar catatan.

Karena itulah, sebaiknya rencanakan pengeluaran dengan sangat detail dan susun dalam skala prioritas. Hal yang pertama dibutuhkan adalah menghitung seberapa besar pendapatan. Kemudian setelah itu, barulah semua komponen kebutuhan disebutkan satu per satu beserta jumlah dana yang diperlukan untuk masing-masing komponen tersebut. Pastikan semua potensi kebutuhan yang muncul sampai hal terkecil tercatat dengan baik.

Salah membelanjakan pendapatan juga dapat terjadi pada pasangan yang baru berumah tangga. Kebutuhan untuk fungsi leisure atau yang bersifat rekreatif bisa terpenuhi terlebih dahulu dibanding kebutuhan pokok.

Maka dari itu, penghitungan rinci mengenai kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap bulannya dan diikuti dengan komponen kebutuhan lain yang tidak untuk segera dipenuhi perlu dicocokkan dengan kondisi pendapatan keluarga. Usahakan pos kebutuhan prioritas tidak terganggu terlebih dahulu. Baru yang berada di bawahnya bisa diatur ulang atau dikompromikan jika pendapatannya memang terbatas.

Baca juga: #YakinBisaBijak Atur Keuangan Keluarga Menuju Endemi.

Bergantung Pada Pinjaman Untuk Kebutuhan Pokok

Akumulasi masalah dari poin-poin sebelumnya apabila tidak ditangani secara baik akan dapat menjadi problem yang lain lagi. Ketika beberapa komponen kebutuhan pokok tidak terpenuhi akibat pengelolaan uang yang kurang baik, maka tidak menutup kemungkinan pasangan baru yang sedang masuk ke suasana berumah tangga ini akan mengalami kekurangan secara finansial. Lalu, akan mencari sumber dana dari luar untuk menutupinya.

Sumber dana ini yang kemudian relatif mudah untuk didapatkan adalah dengan mencari kredit melalui berbagai instrumen pinjaman. Atau jalan pintasnya, dengan mengambil dana melalui kartu kredit.

Memakai dana pinjaman untuk keperluan pokok semacam inilah yang berpotensi untuk menimbulkan masalah finansial yang lebih besar di kemudian hari. Terlebih lagi jika memakai kartu kredit di mana di bulan-bulan selanjutnya keuangan keluarga akan terbebani tagihan yang lebih besar dari kebutuhan aslinya.

Pinjaman itu sebaiknya diarahkan untuk kebutuhan non-primer dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan cashflow rumah tangga. Sebagai contoh, cicilan 0% atau dengan bunga ringan untuk membeli kebutuhan elektronik rumah tangga maupun sekolah anak, seperti laptop. Anda perlu ingat, jangan sampai terjerat hutang untuk barang kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: #YakinBisa Penuhi Keuangan Dengan Investasi Jangka Pendek.

Tidak Mempersiapkan Rencana Keuangan Jangka Panjang

Meski terdengar klise, pentingnya menabung mempersiapkan rencana keuangan untuk masa depan menjadi cukup penting untuk dilakukan sesegera mungkin oleh pasangan muda. Di fase-fase selanjutnya, akan banyak kebutuhan yang bisa semakin membesar angkanya dari yang paling dekat seperti kebutuhan tak terduga untuk perawatan hunian, seremonial kekeluargaan atau semacamnya.

Kemudian, apabila berencana memiliki anak akan dihadapkan dengan berbagai kebutuhan baru di luar nafkah pokok seperti biaya pendidikan dan yang terkait dengan hal itu. Dan kemudian yang lebih jauh lagi, seperti persiapan pensiun yang perlu dipikirkan sejak dini.

Jika hal itu disepelekan dalam pengelolaan keuangan, maka akan terbuka peluang untuk membebani masalah finansial di masa-masa saat kebutuhan semacam itu datang. Maka, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk keperluan itu.

Baca juga: Mau Investasi Properti Yang Menguntungkan? Pahami Hal-Hal Berikut!.

Mengelola keuangan keluarga secara proporsional dan pentingnya menabung untuk kebutuhan di masa yang akan datang perlu menjadi prioritas bagi pasangan yang baru berumah tangga. Instrumen pengelolaan dana yang salah satunya dapat berupa rekening bank yang dapat memenuhi kebutuhan itu juga perlu dipikirkan.

Fitur dalam HSBC Advance dapat dimanfaatkan untuk manajemen keuangan keluarga dengan pemisahan alokasi dana yang bisa dipakai berdasar skala prioritas dan simpanan jangka panjang untuk menabung.

HSBC Advance memiliki pilihan produk tabungan bagi Anda dan keluarga. Anda bisa menikmati kemudahan transaksi, tarik tunai, dan gratis transfer menggunakan kartu debit melalui ATM. Selain itu, tersedia fasilitas HSBC mobile banking yang tentunya dapat semakin memudahkan Anda dalam bertransaksi kapan saja di mana pun.

Selain itu, ada banyak penawaran menarik dari berbagai merchant untuk transaksi dengan kartu debit. Dapatkan solusi finansial keluarga, dan #YakinBisa mengelola keuangan keluarga bersama layanan perbankan HSBC Advance.

Baca juga artikel lainnya