Kiat Sukses Meneruskan Bisnis Keluarga

Kiat Sukses Meneruskan Bisnis Keluarga

Meneruskan bisnis keluarga tidak semudah apa yang dibayangkan. Tantangan baru akan selalu datang. Untuk itu, butuh kesiapan mental dan bekal ilmu yang memadai.

Meneruskan bisnis keluarga sering dinilai lebih mudah dibandingkan merintisnya dari nol. Di mata orang awam, setidaknya itulah yang terlihat. Padahal dibalik itu semua, ada tantangan tersendiri saat meneruskan perusahaan keluarga. Ditambah dengan beban moral yang lebih berat, tidak mengherankan jika ada banyak penerus bisnis keluarga yang memilih untuk membangun karir atau bisnisnya sendiri.

Pandangan orang awam kepada penerus bisnis keluarga umumnya memang masih jauh dari kata positif. Akan tetapi, bukan berarti meneruskan bisnis yang diwariskan orang tua adalah sebuah kelemahan. Masih ada banyak ruang untuk dikembangkan. Di samping itu, meneruskan bisnis keluarga juga bisa diartikan sebagai bentuk bakti seorang anak kepada orang tuanya.


Tantangan Meneruskan Bisnis Keluarga

Tantangan Bisnis Keluarga

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Williams Group Wealth Consultancy yang berkantor pusat di San Clemente, San Francisco, sebanyak 70% keluarga kaya Amerika kehilangan kekayaannya di generasi kedua dan meningkat menjadi 90% setelah bisnis keluarga turun ke generasi ketiga. Data tersebut menunjukkan bahwa tantangan meneruskan bisnis keluarga tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh generasi penerus.

1. Tantangan Bisnis yang Berbeda

Tantangan dalam bisnis terus berkembang. Beda zaman, beda juga tantangan yang harus dihadapi. Generasi perintis memang mengalami jatuh bangun saat memulai sebuah bisnis. Namun di sisi lain, generasi penerus juga mengalami hal serupa dengan berbagai tantangan yang berbeda.

Salah satu tantangan yang dihadapi generasi bisnis saat ini adalah perubahan radikal akibat internet dan teknologi informasi. Di era digital, adopsi teknologi adalah sebuah kebutuhan. Bagi bisnis yang gagap teknologi atau justru menolaknya, hampir bisa dipastikan bisnis tersebut akan tenggelam dan digantikan.

2. Tingkat Kompetisi Lebih Tinggi

Kompetisi dalam bisnis tidak pernah statis. Tantangannya akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Mulai dari jumlah kompetitor yang terus bertambah hingga munculnya kompetitor kuat, semua itu hanya tinggal menunggu waktu saja. Tantangan ini harus dihadapi oleh generasi penerus bisnis keluarga. Karena itulah, dibutuhkan bekal lebih untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingan.

3. Bisnis Tidak Sesuai Minat atau Passion

Penerus bisnis keluarga seringkali memiliki minat yang berbeda dengan orang tuanya. Padahal, minat dan passion memiliki andil besar dalam kesuksesan sebuah bisnis. Tanpa hal tersebut, usaha dan dedikasi yang dicurahkan tidak akan sama dengan generasi perintis.

4. Beban Berat Menanggung Ekspektasi Keluarga dan Karyawan

Semakin besar bisnis yang diwariskan, semakin besar juga beban yang harus ditanggung oleh penerusnya. Mulai dari karyawan yang menggantungkan mata pencaharian hingga ekspektasi orang tua akan perkembangan bisnis yang dirintisnya, semua itu bisa memberi beban berat bagi penerus bisnis keluarga.


Kiat Sukses Meneruskan Bisnis Keluarga

Cara Agar Bisnis Keluarga Sukses

Meneruskan bisnis keluarga membutuhkan banyak persiapan. Keilmuan tentang industri yang digeluti harus benar-benar dipahami. Begitu juga dengan manajemen bisnis keluarga. Agar bisnis keluarga bisa bertahan bahkan terus berkembang, berikut beberapa kiat bisnis yang sebaiknya Anda ketahui.

1. Terlibat Sejak Dini

Rasanya sulit untuk meneruskan bisnis keluarga jika sebelumnya belum pernah terlibat di dalamnya. Terlibat dalam sebuah bisnis keluarga akan memberikan gambaran kepada Anda tentang bagaimana bisnis tersebut beroperasi dan bekerja. Semakin dini Anda terlibat, semakin jelas bayangan yang akan Anda dapatkan.

2. Pelajari dan Pahami Bisnis Keluarga dengan Baik

Anda tidak akan bisa menjalankan bisnis keluarga jika tidak cukup mengenal dan memahaminya. Untuk itu, penting untuk mempelajari bisnis keluarga hingga ke bagian terdalam. Pelajari model bisnis, kondisi bisnis hingga manajemennya. Dengan bekal ilmu yang cukup, Anda akan lebih siap menerima estafet bisnis keluarga.

3. Bangun Motivasi

Bisnis keluarga yang Anda warisi mungkin tidak sesuai dengan minat atau passion yang Anda miliki. Karena itu, ada satu tugas yang cukup berat namun wajib Anda kerjakan, yakni membangun motivasi diri.

Berada di puncak kepemimpinan juga berarti satu hal. Tidak ada atasan yang bisa memotivasi selain diri Anda sendiri. Karena itu, Anda harus bisa membangun motivasi diri dan mengelilingi diri dengan orang-orang yang positif.

4. Beri Batasan Antara Keluarga dan Bisnis

Urusan bisnis dan keluarga tidak boleh sampai tercampur. Anda harus membuat batasan yang jelas antara keduanya. Jika ada masalah keluarga, jangan sampai masalah tersebut mempengaruhi bisnis, begitu juga sebaliknya. Saat berbicara tentang bisnis, Anda dan keluarga harus bisa profesional.

5. Bekerja Keras dan Inovatif

Bukan hanya generasi perintis saja yang harus bekerja keras. Generasi penerus juga memiliki kewajiban yang sama. Ingat, tantangan meneruskan bisnis keluarga bisa saja jauh lebih besar. Karena itu, bukan mustahil Anda harus bekerja lebih keras dibandingkan orang tua yang merintis bisnis keluarga.

Selain bekerja keras, inovasi juga penting. Dunia bisnis adalah dunia yang keras dan penuh persaingan. Jika tidak inovatif, akan selalu ada kompetitor yang lebih inovatif dan siap mengalahkan Anda dalam bisnis.


Meneruskan bisnis keluarga memang membutuhkan bekal kesiapan dan persiapan yang matang. Selain itu, Anda juga butuh keinginan kuat dan keberanian untuk menjawab berbagai tantangan yang akan datang. Seiring waktu, beragam tantangan kedepannya akan bermacam-macam sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.

Tidak semua risiko bisa diprediksikan, termasuk risiko kegagalan atau kerugian bisnis yang mungkin terjadi. Dalam hal ini, Anda tentu perlu berjaga-jaga. Salah satu cara untuk berjaga-jaga adalah dengan memiliki dana atau aset simpanan yang bisa mencegah mengalami kerugian secara pribadi.

Jumlahnya tentu bukan jumlah yang kecil. Namun, dengan dukungan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang tepat, Anda bisa memiliki dana atau aset simpanan yang cukup untuk mencegah kerugian pribadi bila bisnis keluarga Anda mengalami kerugian.

Dalam menjalankan bisnis keluarga sambil mengembangkan kekayaan pribadi tentu Anda membutuhkan berbagai dukungan terbaik yang bisa Anda dapatkan, khususnya dalam layanan keuangan dan perbankan.

Dalam hal ini, ada HSBC Premier yang bisa Anda andalkan. HSBC Premier menawarkan layanan ekslusif yang dapat memudahkan Anda dalam mengatur perencanaan finansial untuk masa depan. Dengan didampingi oleh relationship manager yang handal, Anda dapat mewujudkan peluang, tujuan, dan cita-cita sesuai dengan kebutuhan finansial, kondisi keuangan, dan profil risiko.

Layanan perbankan prioritas dari HSBC Premier memudahkan Anda untuk menemukan pilihan produk dan layanan keuangan yang komprehensif berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Anda.

Dari mulai pilihan produk investasi, asuransi, hingga pilihan mata uang asing, Anda akan mendapatkan solusi terbaik untuk mengelola dana demi masa depan yang terjamin secara finansial.

Anda juga akan mendapatkan solusi dalam hal pengelolaan dana dan fitur wealth dashboard yang memungkinkan Anda mengakses dan memantau seluruh portfolio wealth management Anda dalam satu tampilan yang mudah. Semuanya diawali dengan pengaturan keuangan yang tepat dalam mengelola dan mengembangkan kekayaan yang Anda miliki.

Dapatkan dukungan terbaik dalam hal keuangan dan perbankan dalam meneruskan bisnis keluarga Anda bersama HSBC Premier. Informasi lengkap, kunjungi halaman website HSBC Premier!


Catatan Penting

  • Dokumen ini dipersiapkan hanya untuk informasi saja. Informasi yang terdapat di dokumen ini berasal dari sumber terpercaya; akan tetapi PT. Bank HSBC Indonesia ("Bank") tidak menjamin kelengkapan dan akurasi dokumen ini.
  • Dokumen ini bukan suatu penawaran untuk menjual atau permintaan penawaran untuk membeli atau berlangganan produk finansial apapun, baik secara keseluruhan atau sebagian dokumen ini, atau menjadi dasar dan berhubungan dengan kontrak atau perjanjian. Tujuan investasi yang spesifik, situasi dan kebutuhan perorangan tertentu tidak akan dipertimbangkan. Karena itu Anda disarankan tidak tergantung pada dokumen ini.
  • Opini-opini dan perkiraan-perkiraan yang diuraikan dapat diubah tanpa pemberitahuan sebelumnya dan Bank dengan tegas melepaskan setiap dan seluruh tanggung jawab atas pernyataan dan jaminan, langsung, tidak langsung yang timbul atau untuk kealpaan. Semua bagan dan grafik berasal dari sumber yang tersedia atau data hak pemilik.
  • Uraian terkait dengan penjaminan tidak ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual, maupun sebagai perkiraan proforma dari suatu jaminan. Uraian terkait dengan penjaminan atas produk investasi dan asuransi dilarang ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual produk tersebut, atau mewakili produk tersebut maupun sebagai perkiraan proforma suatu jaminan.
  • Setiap informasi yang diberikan adalah umum dan bukan sebagai tujuan investasi yang spesifik dari seseorang atau kelompok tertentu. Bank tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan yang ditimbulkan dari seseorang karena informasi ini. Setiap pelanggan harus membuat keputusan sendiri untuk membeli atau menjual berdasarkan pandangannya sendiri dan melihat pandangan dari segi hukum atau saran keuangannya. Kinerja terdahulu tidak mengindikasikan kinerja yang akan datang.
  • Deposito yang terencana bukan merupakan deposito tradisional dan ini merupakan kombinasi deposito dan produk investasi, di mana pengembalian keuntungan tergantung pada pergerakan yang mendasari instrumen keuangan tersebut. Membeli polis asuransi jiwa merupakan suatu komitmen jangka panjang. Pemutusan dini polis biasanya menyebabkan biaya tinggi dan nilai yang dapat dibayar mungkin kurang dari jumlah premi yang harus dibayar.

References:

  • wartaekonomi.co.id/read142835/empat-kiat-sukses-meneruskan-bisnis-keluarga
  • biz.kompas.com/read/2020/06/29/090000328/5-tips-melanjutkan-bisnis-keluarga-agar-terus-berjalan-dan-berkembang
  • diedit.com/bisnis-keluarga/
  • cermati.com/artikel/ini-rahasianya-sukses-meneruskan-bisnis-keluarga-biar-panjang-umur